Greenland merupakan sebuah pulau di Samudera Atlantik yang 80 persen permukaannya ditutupi salju tebal.
Tapi, baru-baru ini tim peneliti dari University of Utah, Amerika Serikat, menemukan sebuah danau air tawar besar di bawah permukaan salju dan airnya tetap cair sepanjang tahun.
Melansir Science Recorder, Selasa 24 Desember 2013, temuan danau besar berukuran hampir sama dengan kota New York ini penting, karena menjadi indikator utama dari dampak pemanasan global.
Tim peneliti mengatakan, air yang ada di danau itu berasal dari lelehan es pada musim panas dan air tersebut masih tetap cair ketika di musim dingin.
Danau besar yang berada di bawah permukaan salju itu pertama kali ditemukan pada April 2011. Ketika itu para peneliti sedang mengukur kedalaman lapisan es. Radar penembus tanah yang dipakai mendeteksi adanya sesuatu yang cair di bawah lapisan es.
"Temuan ini adalah kejutan. Saat ini Greenland adalah salah satu penyumbang terbesar dari kenaikan permukaan air laut akibat mencairnya es," kata Rick Forster.
Dia menambahkan, fokus penelitian selanjutnya adalah mengetahui berapa kapasitas air yang ada di danau tersebut. Sehingga dapat mengukur berapa jumlah mencairnya es di Greenland yang dapat meningkatkan ketinggian air laut.
"Kami yakin danau itu bisa memperlambat kenaikan tingkat permukaan air laut akibat dari lelehan es di Greenland," ujar Forster.
Untuk diketahui, menurut lembaga Intergovernmental Panel on Climate Change, lapisan es di Greenland terus mencair dari tahun 1993 sampai 2005. Hilangnya es di Greenland rata-rata sebanyak 121 miliar ton pada 1993 sampai 2005.
Lalu, jumlah mencairnya es terus meningkat di tahun 2005 sampai 2010. Totalnya diperkirakan mencapai 229 miliar ton. Selama 20 tahun terakhir, lelesan es di Greenland telah menaikkan permukaan air laut sekitar 0,34 inci.
Wednesday, January 08, 2014