4 Museum Bertema Selangkangan - Jika kita mendengar kata museum pasti yang kita pikirkan pertama kali adalah mengenai Sejarah , peradaban , masa lalu , kenangan pejuang dan lain sejenisnya . Namun berbeda dengan 4 Museum dibawah ini yang memiliki tema kurang lazim yaitu khusus bertema Selangkangan .
Ya ke empat museum ini khusus membahas tentang apa saja yang ada di selangkangan . Dan memang pada faktanya hal hal yang berkaitan dengan selangkangan dan Seks selalu menarik dibahas dan membuat orang selalu tertarik untuk mencari tahu . Ya , semua itu karena memang daerah selangkangan merupakan hal yang tabu untuk dipublikasi .
Dan anda akan menemukannya disini . 4 Museum Bertema Selangkangan .
1. Museum Penis
Museum Phallologi di Kota Reykjavik Islandia ini merupakan museum yang mengkoleksi sekitar 280 penis atau alat kelamin laki-laki/jantan setiap hewan mamalia di Islandia.
Museum ini didirikan pada 1997 oleh seorang mantan guru bernama Sigurur Hjartarson dan dia juga sekaligus menjadi direkturnya. Pada Juli 2006 museum ini telah memiliki 245 sampel penis hewan yang diawetkan, termasuk hewan-hewan langka hampir punah di perairan Islandia.
Kini museum ini dikelola oleh putra Hjartarson yakni Hjrtur Gsli Sigursson. Museum yang dikunjungi sekitar sebelas ribu orang ter tahunnya ini mempunyai koleksi penis hewan dari yang berukuran 2 milimeter (hamster) hingga 170 sentimeter (paus biru).
2. Museum Menstruasi
Museum ini terletak di Ibu Kota Washington D.C, Amerika Serikat. Museum ini didirikan untuk menyimpan benda-benda ritual menstruasi dan seputar budaya menstruasi.
Pengunjung museum ini bisa menyaksikan perkembangan alat-alat yang digunakan kaum wanita ketika mereka mengalami haid, seperti celana dalam khusus sebagai pembalut.
Di museum ini juga pengunjung bisa membaca brosur yang menjelaskan tentang sejarah dan filosofi alat-alat yang digunakan sebagai pembalut kala kaum perempuan mengalami menstruasi.
3. Museum Seks
Museum seks bernama Venustempel ini terletak di Ibu Kota Amsterdam, Belanda. Museum yang sudah berdiri selama 20 tahun ini memiliki beragam koleksi unik dan menarik yang berkaitan dengan seksualitas.
Pengunjung museum bisa menyaksikan ratusan foto lawas nan langka, serta benda-benda terkait seks, termasuk patung-patung.
Selain itu pengunjung juga bisa mendengarkan suara lenguhan nikmat perempuan yang tengah bercinta melalui langit-langit gedung museum.
Museum ini buka setiap hari dari pukul 09.30 hingga 23.30 waktu setempat.
Hanya mereka berusia di atas 16 tahun boleh masuk ke museum ini dan
pengunjung dikenakan biaya tiket Rp 60 ribu (empat euro).
4. Museum Toilet
Museum terletak di Worcester, Amerika Serikat ini, memuat sejarah tentang kakus sebagai sarana buang kotoran manusia. Museum ini dibangun pada 1979 oleh Charles Manoog, seorang distributor kakus pada masanya.
Di museum-museum lain Anda mungkin harus menanyakan di mana letak toilet jika ingin buang hajat. Tapi di museum ini Anda dikelilingi berbagai macam bentuk toilet.
Sejumlah toilet yang menjadi koleksi museum ini berasal dari kakus awal abad ke-19. Bahkan ada juga kertas toilet berasal dari tahun 1800-an.
Toilet-toilet yang ada di museum ini terbuat dari berbagai macam bahan seperti porselen dan kayu.
Kini museum ini dikelola oleh putra Manoog, Russ Manoog.
Dan itulah 4 Museum Bertema Selangkangan seperti yang dimuat dalam merdeka.com edisi 29 oktober .
Thursday, October 31, 2013