PMS , hal yang selalu identik dengan wanita dan memang hanya terjadi dalam kehidupan wanita . Ya meskipun semua itu tidak terlepas dari peran seorang pria yang biasanya jadi korban kebuasan si penyandang PMS .
Kali ini yang akan dibahas bukan soal PMS yang terlalu menjurus ke masalah kelamin , melainkan permasalahan yang akan dibahas disini adalah penerapan dari kata PMS itu sendiri .
Perlu diketahui terlebih dulu bahwa PMS yang dibahas sekarang ini bukan PMS singkatan dalam bahasa Indonesia yang kepanjangannya adalah "Penyakit Menular Seksual" melainkan PMS yang diambil dari bahasa luaran sana yang jika dipanjangkan menjadi "Pre Menstrual Syndrome" .
Ternyata banyak yang salah mengartikan hal ini dengan bilang lagi PMS . Kenapa ?
Sebeneranya memang tidak bisa dipastikan bahwa hal itu adalah salah karena memang itu hanya si penderita yang mengetahui , tapi akan jadi sangat salah kalau ngomong lagi PMS nya pas lagi Menstruasi Nah loh .
Kita mulai dari arti kata dalam bahasanya itu sendiri yakni Pre Menstrual Syndrome yang kalau diartikan ke dalam bahasa Indonesia adalah Gejala Sebelum Menstruasi .
Sebenarnya apa itu gejala sebelum menstruasi ? Dan seperti apa dampak yang timbul ?
Pada umumnya wanita akan mengalami hal ini entah setiap kali "Dapet" atau mungkin hanya sekali seumur hidup . Dan biasanya gejala yang muncul dari kasus ini adalah perubahan emosional dan juga bahkan menjangkit secara fisik . Orang orang yang lagi PMS ( Sebelum Dapet ) biasanya lebih senditif dan garang , dan tidak jarang juga pasangan yang menjadi korban kebuasan emosional si penderita PMS ini .
Dari beberapa data yang saya dapat , PMS itu terjadi satu sampai 2 minggu sebelum Menstruasi itu datang , dan perubahan emosional itu biasanya berakhir setelah Mens itu sendiri berakhir .
Jadi dari fakta yang ada diatas kita dapat menyimpulkan bahwa saat wanita Menstruasi itu sebenarnyabukan atau tidak bisa lagi disebut PMS karena ia sudah masuk ke Sesi Menstruasi itu sendiri .
Sampai sini anda paham ?
Sunday, December 29, 2013