Sutradara Gareth Evans kembali menghadirkan sekuel film The Raid yang dibintangi Iko Uwais, Tio Pakusadewo dan menampilkan aktris cantik Julie Estelle.
Film yang diproduksi oleh PT Merantau Films ini telah ditayangkan sejak 28 Maret 2014. The Raid 2: Berandal, tak diragukan lagi dalam teknik pengambilan gambar dan seni beladiri silat yang diperagakan oleh aktor-aktrornya.
Dibalik perkelahian yang sadis dan vulgar itu, ternyata Gareth Evans masih menyisakan hal-hal aneh dan ganjil. Salah satu yang paling menonjol adalah saat turun salju dalam adegan perkelahian di Jakarta. Bagaimana bisa?
Berikut 5 adegan aneh dan ganjil yang ada di dalam film The Raid 2: Berandal :
1. Penjara & daging ayam
Lokasi saat Rama (Iko Uwais) harus menyusup ke dalam penjara yang gelap untuk mendekati Ucok (Arifin Putra) cukup mengundang tanya. Penjara ini memiliki ruang terbuka yang dipenuhi lumpur sebagai arena perkelahian antar narapidana.
Penjara seperti itu, hampir tidak ditemukan di Indonesia. Terlebih lagi saat pembagian ransum makanan, masing-masing Napi mendapatkan jatah ayam goreng dengan sayuran yang serba higienis, sangat janggal terasa.
2. Turun salju di Jakarta
Adegan janggal berikutnya saat Prakoso (Yayan Ruhian) dijebak di dalam sebuah diskotek yang berbentuk seperti di Teater Besar Taman Ismail Marzuki (TIM) Cikini. Prakoso yang sebelumnya berperan sebagai Mad Dog di The Raid : Redemption, tewas terbunuh.
Dia dihabisi diluar pintu diskotek yang tengah turun salju. Efek salju memang membuat kucuran darah semakin dramatis, tetapi menjadi janggal karena ada seorang penjual bakso di seberang jalan lokasi Prakoso tewas. Sejak kapan salju turun di Jakarta?
3. Hummer Girl & Baseball Bat Man
Kemunculan dua pembunuh bayaran Hummer Girl (Julie Estelle) dan Baseball Bat Man (Very Tri Yulisman) mencuri perhatian tersendiri baik dari penampilan fisik maupun aksi mereka. Keduanya nyaris tak mengeluarkan kata-kata alias bisu.
Hal aneh yang terjadi adalah saat Hummer Girl berada di kereta api listrik (KRL) dan membunuh incarannya. Orang penting yang dikawal lebih dari 6 orang itu harus menggunakan KRL, apalagi saat gadis cantik memakai kacamata hitam membawa dua buah martil besar di dalam tasnya bersiap membunuh orang penting itu.
Dua buah adegan janggal, mengingat kondisi KRL di Jakarta tidak memungkinkan untuk melakukan hal itu.
Kejanggalan berikutnya saat adegan Baseball Bat Man melakukan aksi pembunuhan sendirian. Hanya menggunakan bola, dia bisa membunuh dan membuat kepala seseorang pecah mengeluarkan darah seperti agar-agar.
4. Balapan mobil super kilat
Aksi kejar-kejaran menggunakan mobil yang terjadi di film ini terbilang keren. Saat Rama dibawa menggunakan mobil, Eka (Oka Antara) yang tengah terluka mengejar untuk menyelamatkan Rama. Kejar-kejaran tak terhindarkan.
Namun, bagi yang paham jalanan di Jakarta, terjadi kejanggalan yang cukup mengganggu karena balapan terjadi sangat cepat. Perpindahan lokasi dari SCBD di Sudirman ke Flyover Cempaka Putih, hingga ke Kemayoran terjadi secara singkat.
Mungkin sang sutradara hanya ingin mengambil setting tempat yang bagus bagi sinematografi saja.
5. Ending tanpa suara
Pada akhir adegan, Gareth Evans membuat penasaran dengan tidak memunculkan suara pemain gengster dari Jepang. Dialog mafia Jepang itu di-mute dalam waktu beberapa menit tanpa ada keterangan.
Hanya Rama yang meneriakkan kata "cukup" dan menjadi akhir dari cerita film. Apakah Gareth Evans ingin membuat penonton penasaran sehingga menunggu sekuel The Raid 3?
Mungkin saja.
Friday, May 09, 2014